Kamis, 13 Juni 2013

Little Story

Siapa Orang Paling Misterius : Farras Salsabiila
Halo sobat blogger. Semalam aku sempat kesal sama PLN karena akhir-akhir ini lampu di rumahku mati terus. Mending kalau matinya pas aku nggak ada yang mau di kerjain atau udah tidur, tapi yang ini enggak! Pas aku baru buka twitter tiba-tiba Jleeeb! Semuanya gelap dan hanya nampak seberkas cahaya putih (?) dari laptopku. Padahal waktu itu nggak hujan, angin puting beliung pun juga nggak ada ._.

Alhasil, selama dua jam suntuk aku cuma marah-marah sama speedy #JanganAnggapAkuGila!# karena aku nggak tahu sama sekali siapa yang harus aku marahin. Kalau misalnya aku marahin papa aku .... "Plaaaak!" sebuah tamparan mendarat di pipi aku. Kalau pun aku marahin mama, mama malah membalas aku dengan sebuah pidato panjang yang nggak ada ujung-ujungnya. Memang tragis hidup aku.

Dari kisah pendek aku itu atau yang aku kasih nama little story, tiba-tiba terlintas di benak aku  untuk menulis artikel berjudul Little Story. Memang sih antara judul dan isinya agak nggak nyambung soalnya isi artikel aku ini tentang hal-hal yang menurutku harus diperbaiki pemerintah Indonesia. Tapi semoga artikel yang terbilang amburadul *apasih* atau lebih simpelnya lagi adalah nggak jelas ini bisa membuka pintu hati readers *eaaaaa

Selamat menikmati ~~~~~

1. Air
Entah kenapa hal yang pertama kali terlintas di benak aku adalah air. Yups! Menurut aku air sangat penting dalam kehidupan sehari-hari dan dalam hal ini pemerintah sudah melakukan kesalahan besar. Di negara-negara maju seperti Eropa, Amerika, dsb air yang berasal dari keran bisa langsung diminum. Kalau di Indonesia sendiri, boro-boro air keran mau diminum, untuk air mandi pun belum tentu bersih. Hal ini karena pejabat banyak yang korupsi jadi uang yang seharusnya untuk membeli peralatan penyaringan air seperti di Negara Barat ... tidak terwujud.

2. Listrik
Yang ini masih berhubungan dengan little story. Kata "rakus" adalah kata yang agak cocok untuk pemerintah dalam hal listrik. Aku berani bilang gitu karena sudah kesal banget. Giliran di kompleks para pejabat daerah tinggal, lampunya jarang mati dan bahkan (mungkin) nggak pernah mati. Giliran di kompleks sederhana yang isinya cuma rakyat biasa seperti kompleks perumahan aku, listriknya sering banget mati dan hampir mustahil dalam waktu seminggu lampu di kompleks aku nggak bakal mati. Pasti dalam seminggu, setidaknya mati lampu sekali. Ini menunjukkan sikap pemerintah yang lebih mementingkan diri sendiri dibanding rakyatnya. Seharusnya, rakyat dulu yang sejahtera baru pemimpinnya yang sejahtera.

3. Keluarga Berencana
Indonesia termasuk negara yang padat penduduk. Pasalnya, penduduk di Indonesia terus bertambah dengan cepat sementara lahan semakin sedikit. Indonesia pun masuk dalam urutan keempat sebagai negara terpadat di dunia. Tapi giliran di bidang ekonomi dan SDM, masuk 100 besar pun nggak pernah. Jadi Indonesia hanya masuk peringkat tertinggi dalam kategori yang jelek misalnya "negara terpadat", "negara terkorup", dll. Dan inilah saat yang tepat bagi pemerintah untuk menggalakkan KB (Keluarga Berencana). Sebenarnya KB sudah lama ada di Indonesia tapi tidak terlalu ditegaskan pemerintah jadi hanya sedikit keluarga yang mengikuti KB. Menurut aku, KB sangat penting agar menstabilkan perekonomian dan pembangunan di Indonesia. Dan salah satu hal yang membuat tercengang adalah ... kebanyakan orang yang kurang mampu malah punya anak lima dan orang kurang mampu ini sibuk banget minta sumbangan dari pemerintah. Harusnya sadar diri sedikit dong, kalau nggak mampu jangan punya banyak anak. Satu atau dua sudah cukup. Dan sebaliknya, malah orang kaya yang punya anak sedikit. Mungkin yang baru sadar akan pentingnya KB hanyalah orang-orang dari kalangan atas.

4. Ketertiban Lalu Lintas
Masih banyak hal yang harus diperbaiki pemerintah Indonesia dalam hal ini. Seperti orang-orang yang tidak memakai helm, tidak memakai sabuk pengaman dan yang harus lebih diperhatikan adalah SIM/KTP si pengemudi motor atau mobil. Kebanyakan pengendara motor yang aku lihat adalah anak dibawah umur dan sudah bisa dibayangkan bagaimana jadinya Indonesia kalau hal ini dibiarkan; banyak kecelakaan, kemacetan makin parah, pengemudi yang lain menjadi terganggu, suasana lalu lintas menjadi tidak nyaman. Soalnya anak dibawah umur 17 tahun emosinya masih terbilang tinggi dan tidak stabil jadi ia sering melanggar peraturan dan melakukan hal seenaknya. Satu lagi, menurut aku penjualan kendaraan terutama motor harus dibatasi agar kemacetan bisa berkurang. Selain itu pasangan suami istri yang mempunyai 1 anak maksimal punya 2 mobil dan 1 motor.


Menurut aku sih, masih banyak tapi melihat artikel ini sudah mencapai 2 halaman kertas microsoft word sepertinya readers bakal bosan kalau aku sambungin lagi. Intinya, keempat hal diatas harus lebih diperhatikan pemerintah dan sebenarnya pemerintah, rakyat sama-sama salah. Pemerintah kurang menegaskan peraturan sedangkan rakyat tidak mau menjalankan peraturan.

Bagi yang pengen komentar, silahkan di shout box atau di box comment.

Wassalam

0 Kripik dan Sambal:

Posting Komentar

 

Farras Salsabiila Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review