Seni Rupa Murni
didaerah Jambi
Oleh: Farras Salsabiila
Kelas: IX I/Aksel
Kelas: IX I/Aksel
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Pertama-tama puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena
atas izinNya-lah saya dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Seni Rupa
Murni di Daerah Jambi” ini.
Dan yang kedua terima kasih yang sebesar-besarnya saya peruntukkan untuk
kedua orangtua saya yang sudah mendidik dan membesarkan sejak saya lahir hingga
sekarang. Tak lupa pula saya juga
mengucapkan terima kasih kepada semua guru-guru dan teman-teman saya yang sudah
banyak memberikan inspirasi untuk menulis laporan ini.
Laporan ini dibuat dengan berbagai tujuan seperti menyelesaikan tugas
seni budaya sekaligus menambah wawasan mengenai bagaimana seni rupa murni di
daerah Jambi. Sudah sepatutnya sebagai warga Jambi kita harus mengetahui seni
yang terdapat di daerah sendiri.
Sejujurnya saya tak tahu banyak tentang seni rupa murni yang ada di
daerah Jambi tapi berkat bantuan beberapa sumber yang saya temukan, saya jadi
mengetahui beberapa seni rupa murni yang terdapat di Jambi.
Tak lepas dari kodrat manusia, beribu-ribu maaf saya ucapkan karena saya
tahu dalam laporan ini masih banyak kekurangan yang sebenarnya tak dapat saya
sadari tapi dapat saya rasakan.
Sekian kata pengantar dari saya. Maaf jika ada kata-kata yang tak
berkenan didalam hati. Dan yang terakhir tapi bukan yang paling terakhir saya
berharap bagi siapapun yang membaca laporan ini kelak akan bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Daftar Isi
Halaman Judul.................................................................
1
Kata Pengantar..............................................................
.. 2
Daftar Isi..........................................................................
3
Bab 1 Pendahuluan
....................................................
A. Latar Belakang
.................................................... 4
B. Tujuan
.................................................................
5
Ba 2
ISI..............................................................................
1. Batik Jambi .................................................................
6
2. Tugu Jambi
................................................................. 10
Bab 3 Penutup................................................................
A. Kesimpulan ........................................................
12
Bab 1
Pendahuluan
A. Latar
Belakang
Banyak orang yang mengakui
bahwa dirinya adalah orang asli dari Jambi atau orang yang mengakui dirinya
sudah tinggal menetap di Jambi dalam waktu yang cukup lama. Tapi hanya sedikit
orang yang benar-benar membuktikan ucapannya karena dari beberapa orang Jambi
ataupun orang yang sudah lama tinggal menetap di Jambi yang saya tanyai mereka
tidak mengetahui tentang seni yang terdapat di daerah Jambi.
Harusnya jika seseorang
sudah lama tinggal di suatu daerah apalagi ia adalah orang asli dari daerah
tersebut, ia akan mengetahui seni apa saja yang terdapat didaerah tersebut.
Mungkin ini semua adalah dampak dari teknologi yang sudah melaju begitu pesat
sehingga banyak orang yang seperti tak mempedulikan lagi seni yang terdapat
didaerah tempat tinggalnya.
Nah, dalam laporan ini saya
ingin membagi wawasan yang saya punya dalam seni. Kali ini dikhususkan pada
seni rupa murni. Seni rupa murni tak lain adalah seni yang lebih mementingkan
segi keindahan daripada segi fungsi.
Seni rupa murni yang akan
saya bahas adalah contoh seni rupa murni yang terdapat didaerah Jambi. Seni
rupa murni yang terdapat di daerah Jambi yang akan saya bahas adalah sesuatu
yang tak asing lagi bagi warga Jambi. Saya memang sengaja mengambil beberapa
contoh seni rupa yang tak asing lagi agar membahasnya lebih enak dan pembaca
pun dapat memahami apa yang saya bahas. Seni rupa murni yang akan saya bahas
ini tak lain merupakan salah satu ciri khas negeri Jambi.
B. Tujuan
Tujuan dari laporan ini tak
lain adalah:
1. Menambah
wawasan tentang seni rupa murni, khususnya yang terdapat didaerah Jambi
2. Mengetahui
pengertian seni rupa murni yang sebenarnya
3. Memberitahu
seni rupa murni apa saja yang terdapat didaerah Jambi
Bab 2
Isi
Isi
Jambi termasuk kota yang kaya akan seni rupa murni. Dua diantaranya akan dijelaskan
dalam pembahasan berikut:
1. Batik Jambi
Sejarah Batik Jambi
Ditinjau
dari segi geografi dan sejarah, Jambi merupakan daerah yang strategis dan
merupakan jarak yang terpendek dalam hubungan dengan tiongkok dan Selat Malaka.
Dari berita-berita yang ditulis oleh pedagang dan musyafir cina, seperti It
Ching tahun 671 yang mengadakan perjalanan dari Kanton menuju ke Melayu dengan
menumpang kapal Sriwijaya.kesimpulany pada periode melayu kuno dan Sriwijaya
masyarakat yang berdiam di wilayah Jambi telah berhubungan aktif dengan bebagai
bangsa. Hasil hubungan ini tentu akan menghasilkan pengaruh pula dalam bidang
kebudayaan, termasuk ragam hias batik.
Di Cina
pada zaman Dinasti Tang, Bangkok dan Turkestan Timur telah ditemukan desain
batik yang pada umumnya bermotif geometris serta adanya batik India Selatan
yang dipasarkan di Malaya pada abad 17 s.d 19 M, telah turut memberikan
pengaruh pada ragam hias batik Jambi karen pengaruh kebudayaan tersebut.
Tidak
dapat ditentukan sejak kapan pastinya batik jambi ditemukan, yang jelas batik
jambi pada masa kerajaan melayu telah membatik dengan motif khas fauna dan
flora untuk keperluan keluarga dan lingkungan kerajaan. jambi juga menjadi
pisat pertukatran barang dagangan dari sluruh nusantara, di samping menjalin
dagang dengan indramayu, cirebon, lasem, tuban, madura dan lain-lain di kota
jawa, sudah sejak lama mennjalin hubungan dagang dengan arab, cina, India,
eropa dan negeri asia tenggara melaluia pedagangan mereka. Hubungan dagang ini
turut mempengaruhi ornament2 batik jambi dan pengaruh kebudayaan arab terlihat
pada ragam hias kaligrafi serta pengaruh cina lebih banyak pada bagian rumpal
atau pinggiran kain.
Ragam
hias batik jambi ditentukan factor estetika dan filosofis yang digali dan
diperkaya dari muatan local yang berupa keadaan geografis, kebudayaan,
kepercayaan dan hasil seni juga kerajinan.
Secara
umum ragam hias batik jambi merupakan satu kesatuan dari elemen-elemen yang
terdiri atas titik, garis, bentuk warna dan tekstur. Kesatuan elemen tersebut,
mewujudkan keindahan melalaui pengulanagan, pusat perhatian, keseimbangan dan
kekontrasan yang emmiliki bobot kultur setempat, opini dan nilai-nilai
filosofis.
Perkembangan
Batik Jambi
Produksi
batik Jambi dan perdagangannya secara terbatas sudah dimulai sejak masa
Kesultanan. Dimana Di masa ini batik Jambi merupakan hasil karya seni yang
tidak dapat dimiliki oleh sembarang orang. Batik Jambi di konsumsi hanya oleh
masyarakat yang mempunyai tingkat kehidupan sosial yang tinggi, misalnya
kerabat kerajaan atau kaum bangsawan. Dengan berakhirnya masa kesultanan Jambi,
kebutuhan akan batik Jambi menurun secara drastis, sehingga jarang ditemukan
ada pengrajin batik Jambi. kalaupun ada, pengrajin itu sudah tua.
Pada
zaman penjajahan Belanda, berita tentang batik Jambi marak kembali dengan
munculnya berbagai artikel yang ditulis oleh penulis berkebangsaan Belanda.
Salah satunya adalah B.M. Gosligs yang dalam artikelnya mengatakan bahwa
atas persetujuan Prof. Vam Eerde dia meminta residen Jambi Tuan H.E.K. Ezermenn
untuk meneliti batik Jambi. Sekitar bulan oktober 1928 datang tanggapan dari
Ezernann, bahwa di dusun Tengah pada waktu itu memang sesungguhnya ada
pengrajin batik dan menghasilkan karya-karya seni batik yang Indah. (B.M
Goslings halaman 1411)
Dari
keterangan di atas, sejak zaman Kesultanan, zaman Belanda, zaman Kemerdekaan di
Jambi memang terdapat seni batik, walaupun produksi dan pemakaiannya masih
terbatas. Setelah zaman orde baru terutama sejak tahun 80-an hingga sekarang,
perkembangan batik Jambi sangat pesat sekali. Pembinaan terhadap sanggar2
batik, dilakukan secara intensif dan massal. Pemakaian batik Jambi tidak lagi
terbatas pada kalangan-kalangan tertentu tetapi sudah memiliki kebebasan. Batik
Jambi menjadi milik masyarakat dan kebanggaan bangsa Indonesia dan dikenal
bukan hanya di Indonesia tetapi sampai ke manca Negara. Ibu Lily Abdoerahman
Sayoeti selaku Pembina Kesenian dan Pembina Dharma Wanita Provinsi Jambi pada
waktu itu, tak henti-hentinya melaksanakan pembinaan di bidang produksi,
permodalan dan pemasaran serta promosi untuk mengangkat citra batik Jambi.
Nama-nama
Motif Batik Jambi
Motif
batik Jambi sebagian besar diambil dari bentuk flora dan fauna, sebagai mana
motif batik yang terdapat di Indonesia pada umumnya. Namun dilihat dari bentuk
motif corak dan pewarnaannya, batik Jambi memiliki perbedaan sidnifikan
dibandingkan dengan batik yang ada di daerah lain.
Keunikan
seni batik Jambi terletak pada kesederhanaan bentuk motif dan pewarnaan yang
khas, yaitu bentuk motif yang tidak berangkai (ceplok2) dan berdiri
sendiri-sendiri.
Pemberian
nama pada motif batik Jambi, diberikan pada setiap satu bentuk motif, seperti
motif bunga melati, motif bungo tanjung, motif riang-riang dan sebagainya. Jadi
bukan diberikan pada suatu rangkaian bentuk dari berbagai unsur atau elemen
yang telah di desain sedemikian rupa yang telah menjadi satu kesatuan yang utuh
kemudian baru diberi nama.
Walaupun
nama motif diberikan pada setiap bentuk motif yang hanya terdiri dari satu
bentuk (ceplok), namun dalam penerapannya tentu saja tidak monoton terdiri dari
satu bentuk motif saja. Dalam sebidang kain biasanya diterapkan beberapa bentuk
motif pokok, dan di isi atau di dampingi dengan bentuk motif lainnya.
Motif2 isian itu adalah motif tabor titik, motif tabor bengkok, motif belah
ketupat dan bentuk motif-motif isian lainnya. Hal ini dapat dilihat pada motif
“Kasih Bunda” karya Mahkamah. Motif batik ini di desain dari beberapa unsur
antara lain, tulisan Incung, motif paruh enggang dan unsur-unsur motif lain
yang menjadi satu kesatuan bentuk yang harmonis.
Adapun
motif batik Jambi yang hingga saat ini masih bisa dirangkum adalah sebagai
berikut :
1. Motif wayang Gengseng
2. Motif bungo Durian
3. Motif Keris
4. Motif pucuk Rebung
5. Motif tabor titik
6. Motif Potong Intan
7. Motif tabor bengkok
8. Motif Siput
9. Motif Kepiting
10. Motif Ikan
11. Motif Bungo Tanjung
12. Motif Jangkar
13. Motif Daun Kangkung
14. Motif Riang-riang
15. Motif Bungo
Matahari
16. Motif Kaca
Piring
17. Motif Kepak
Lepas
18. Motif Taritang
19. Motif Bungo Pauh
20. Motif Bungo
Melati
21. Motif Bungo
Jatuh
22. Motif Kapal
Sanggat
23. Motif
Tagapo
24. Motif Antalas
25. Motif Keluk Paku
26. Motif Keladi Durian Pecah
27. Motif Biji Timun
28. Motif Ancak
29. Motig Bungo Cengkeh
30. Motif Merak
ngeram
31. Motif Ayam Lepas
32. Motif
Galo-galo
33. Motif Bungo Bintang
34. Motif Bungo
Lumut
35. Motif tampuk Manggis
36. Motif Bungo
Rambat
37. Motif Patola
38. Motif Kuao
berhias
39. Motif Kaligrafi
Rangkuman
nama-nama motif ini diperoleh dari data koleksi batik Museum Negeri Jambi
pada tahun 1994/1995.
Pertumbuhan
dan perkembangan batik Jambi pada masa sekarang memberi dampak yang sangat baik
bagi penambahan perbendaharaan motif batik Jambi. Diantara penambahan
perbendaharaan motif Jambi sebagai ciptaan masa kini oleh para designer motif
batik Jambi adalah sebagai berikut :
1. Motif angso
duo
7. Motif incung
2. Motif keris
siginjai
8. Motif cendawan
3. Motif
kerang
9. Motif bungo kopi
4. Motif sungai
batanghari 10.Motif sapit
udang
5.Motif Daun keladi
11.Motif Anggur
6.Motif kajang lako
2.
Tugu / Monumen di Kota Jambi
Tugu Selamat
Datang, berada di
Kelurahan The Hok Kecamatan Jambi Selatan dekat Bandara Sultan Taha, merupakan
simbol atau ucapan Selamat Datang menyambut kedatangan tamu yang disimbolkan
oleh patung penari dalam posisi menari "sekapur sirih". Hal ini
mencerminkan bahwa masyarakat Jambi menerima dengan tangan terbuka siapa saja
yang ingin berkunjung ke Jambi.
Tugu Selamat
Datang berdampingan dengan Tugu Adipura, Adipura merupakan penghargaan yang
diberikan oleh Pemerintah Pusat kepada Kabupaten/Kotamadya/Kota yang bersih lingkungannya.
Kota Jambi telah beberapakali menerima Adipura beberapa tahun sebelumnya.
Tugu Juang, terletak di persimpangan Sipin
Ujung, sesuai dengan namanya Tugu Juang dibuat untuk mengenang perjuangan
masyarakat Jambi dalam menghadapi penjajah, dimana berdiri Patung Pejuang yang
bersenjatakan bambu runcing yang merupakan senjata tradisional yang digunakan
pejuang kita dalam perjuangannya untuk membela tanah air tercintanya ini.
Tugu Kota Baru, terletak di persimpangan Komplek
Perkantoran Pemda TK II Kota Jambi. Tugu Kota baru merupakan merupakan Monas
nya Kota Jambi.
Tugu Sekapur Sirih, terletak di persimpangan dekat
Jembatan Makalam. Tugu ini dibangun untuk mencerminkan masyarakat Jambi yang
ramah dan beradat (menjunjung tinggi adat dan norma2 masyarakat)
Bab 3
Penutup
A. Kesimpulan
Sangat banyak seni rupa murni yang terdapat didaerah
Jambi. Dua diantaranya adalah batik Jambi dan bermacam-macam tugu yang tersebar
di beberapa kecamatan didaerah Jambi. Batik Jambi mempunyai banyak motif yang
tak bisa disebutkan satu persatu tapi sejauh ini motif yang paling banyak
dipakai adalah motif angso duo dan motif keris siginjai. Sementara tugu-tugu
yang terdapat di Jambi antara lain: Tugu Selamat Datang, Tugu Juang, Tugu Kota
Baru, Tugu Sekapur Sirih. Masing-masing tugu mempunyai arti yang berbeda-beda
tapi tugu-tugu tersebut tetaplah lebih mementingkan segi keindahan daripada
segi fungsi. Sejauh ini tugu-tugu tersebut berguna sebagai pajangan/hiasan di
tengah-tengah hiruk pikuk kota Jambi.
Dari pembahasan tentang batik dan tugu yang ada di
Jambi kita mengetahui begitu banyaknya seni yang terdapat didaerah Jambi. Sudah
sepatutnya sebagai warga Jambi yang baik kita mempelajari dan melestarikan
seni-seni yang ada tersebut. Sehingga nanti dizaman yang akan datang seni yang
terdapat di Jambi tidak hilang begitu saja dari zaman globalisasi.
1 Kripik dan Sambal:
Dengan membaca artikel yang ditulis Faras ini kiranya bermanfaat sekali bagi pelajar terutama pelajar yang ada di daerah jambi.....saya acung jempol buat Faras,,,terus menulis kami menunggu karya baru mu....., tolong dikirim dong tulisan nya k email saya hehe
Posting Komentar