Minggu, 10 November 2013

Cerpen : Life Change by Farras

Siapa Orang Paling Misterius : Farras Salsabiila
Disclaimer: holla semua! pasti udah kangen banget ya sama author cantik yang satu ini #DigamparReaders. Maklum, aku udah nggak mengunjungi blog ini hampir dua bulan dan tahunya di hari Minggu yang cerah ini aku mengunjungi blogku yang ternyata sudah banyak sarang laba-laba (?) eh, maksudku udah banyak komentar yang masuk :D. Oleh sebab itu, aku memutuskan untuk meng-post sesuatu yang berguna di blogku ini dan sebenarnya aku udah dapat ide menulis artikel yang menarik sih tapi masalahnya sekarang adalah aku malas menuangkan ide itu dalam bentuk tulisan (sama aja -_-). Setelah berdebat cukup lama dengan pikiranku sendiri, aku memutuskan untuk meng-post cerpen. Mengingat kalau selama aku nulis di blog, aku nggak pernah share cerpen yang aku bikin. Memang wajar sih ya aku nggak mau share cerpen disini soalnya kan aku udah jadi penulis paling terkenal sedunia jadi buat apa share cerpen di blog  ------> abaikan yang satu ini XD. Cerpen ini aku ikutin lomba beberapa bulan yang lalu tapi nggak kepilih dan yang kepilih malah cerpen aku yang satu lagi u,u. Dan rencana selanjutnnya adalah aku ingin menggabungkan cerpen ini dengan beberapa cerpen lagi hingga membentuk kumpulan cerpen tapi eh aku kan udah 13 tahun dan nggak bisa ngirim kumcer lagi. Tanpa banyak babibu langsung aja baca cerpennya. Sebelumnya aku minta maaf karena dalam disclaimer ini aku banyak cuap-cuap /(^o^)\



Life Change
  Oleh: Farras Salsabiila




“Alex, tidak bisakah kau jalan lebih cepat? Kita akan terlambat” omel Jess.              
“biarin” jawab Alex datar.
Jess langsung naik darah mendengar kata-kata Alex. Selama ini, ia cukup sabar mendengar kata-kata Alex yang menyakitkan hati. Ia pun naik ke mobil dan meminta Pak Freddy langsung mengantarnya ke sekolah tanpa Alex.
Sesampainya di sekolah, Kate (sahabat Jess) memberitahu Jess bahwa minggu depan akan ada lomba menari sambil menyanyi di aula sekolah. Tanpa berfikir panjang, Jess dan Kate menuju tempat pendaftaran lomba. Disana, mereka bertemu Yuri dan geng nya.
“wah, kalian pasti tidak akan menang dalam lomba ini. Aku pasti memenangkannya karena aku sudah menjuarai berbagai lomba menyanyi dan menari” kata Yuri, disambut anggukan anggota geng nya.
“kita lihat saja nanti!” sergah Jess seraya meninggalkan Yuri dan geng nya.
“OK, kita lihat saja nanti pasti aku yang menang!” ujar Yuri kesal. Di sekolah ini, tak ada yang berani melawan Yuri kecuali Jess.
***
Sepulang sekolah, Jess dan Alex diajak oleh orangtua mereka untuk makan di restoran berbintang lima. Restoran itu milik teman ayah dan ayah diundang makan disana oleh temannya itu.
“ibu, ayah, minggu depan aku ikut lomba menari sambil menyanyi di sekolah. Tonton ya!” pinta Jess.
“tentu. Selama itu positif” jawab ibu. Ayah pun juga sependapat dengan ibu.
“ibu, tadi pagi Jess meninggalkanku” kata Alex tiba-tiba.
“apa benar itu Jess?” tanya ibu memastikan.
Jess mengangguk “tapi aku punya alasan melakukannya. Tadi pagi, Alex lama sekali, aku takut terlambat jadi aku meninggalkannya” jelas Jess.
“tetap saja Jess salah, bu! Aku terpaksa naik bus tadi pagi” Alex tak mau kalah.
“enak saja!” seru Jess. Di restoran itu, terjadi pertengkaran yang sangat hebat antara Jess dan Alex.
Tiba-tiba, ada seorang pelayan restoran bernama Nicho menghampiri mereka berdua “untuk kalian berdua, aku akan memberikan kue yang sangat spesial” kata Nicho sambil menyodorkan kue tart kecil.
Jess dan Alex memakan kue itu bersama-sama.
***
Hari sudah pagi, Jess dan Alex bangun dari tidur mereka yang sangat nyenyak karena tadi malam mereka tidur sangat larut.
Saat bangun, Jess dan Alex sama-sama terkejut. Jess ada di kamar Alex dan Alex ada di kamar Jess. Mereka tambah terkejut saat badan mereka juga tertukar.

“ibu, badanku tertukar dengan Alex!” kata Jess yang sekarang ada di tubuh Alex.
“lelucon yang bagus, Alex” jawab ibu.
“aku tidak bercanda” Jess berusaha meyakinkan ibu. Tapi ibu tetap saja menganggap itu sebuah lelucon.
“Alex, bagaimana caranya agar kita bisa bertukar badan lagi?” tanya Jess bingung.
“jika aku tahu caranya, aku akan melakukannya dari tadi. Apa kau kira aku senang menjadi dirimu?” jawab Alex. Ia sama saja seperti biasa, kata-katanya selalu menyakitkan hati.
“baiklah, untuk hari ini bagaimana kalau kau menjadi diriku dan aku menjadi dirimu?” usul Jess.
“ah, aku tidak mau jadi perempuan! Bilang saja pada ibu kalau hari ini sekolah libur. Selesai kan?” kata Alex.
“hari ini aku ada ulangan!” seru Jess.
“hari ini aku ada kencan dengan pacarku!” sahut Alex “aku akan mengerjakan ulanganmu jika kau berkencan dengan pacarku” sambungnya.
“kau gila! Itu namanya lesbi!” sergah Jess “dan lagi, bukankah ibu melarang kita untuk berpacaran sebelum kita berumur tujuh belas tahun?”
“tolong aku, Jess! Peraturan tidak ada gunanya jika semua orang menurutinya, kan?” bujuk Alex.
Akhirnya, Jess setuju dengan syarat Alex harus menjadi diri Jess dengan baik. Alex harus menyapa teman-teman Jess dan mengerjakan soal-soal ulangan dengan benar.
Kehidupan Jess menjadi Alex ...
Di tiap pelajaran, biasanya guru-guru selalu menghukum Alex karena Alex selalu tidak bisa menjawab pertanyaan yang diberikan. Tapi kini berbeda, Alex menjadi anak yang sangat pintar di kelas. Ia menjawab semua pertanyaan yang diberikan dengan benar, bahkan pelajaran yang belum di pelajari pun ia sudah mengerti. Guru dan teman-teman merasa aneh dengan Alex.
Kehidupan Alex menjadi Jess ...
Biasanya, Jess tidak pernah mau bergabung dengan tim kerjasama saat ulangan di kelas. Tapi kini berbeda, Jess mau saja diminta bergabung di tim itu. Bahkan, Jess mau saja diberi jawaban salah dengan teman-temannya. Benar-benar aneh.
***
“Alex!” sapa seseorang yang ternyata adalah pacar Alex, Ashley. Awalnya, Jess biasa saja karena Ashley hanya memegang tangan Jess. Jess sudah biasa berpegangan tangan dengan teman perempuannya.
Tapi Jess mulai elfeil saat Ashley berkata “i love you”
Jess langsung sakit perut dan ia segera pamit pulang. Duh, Jess nggak nyangka kalau dengan pacarnya Alex berkata sangat manis. Tapi kalau dengan kakaknya, Alex berkata sangat menyakitkan hati.
Sementara, saat Alex pulang sekolah, Kate mengajaknya berlatih menari dan menyanyi untuk lomba minggu depan. Menari dan menyanyi adalah hal yang paling dibenci Alex, ia berusaha mengelak untuk ikut latihan itu tapi Kate terus memaksa sehingga Alex tak punya pilihan lain selain menerimanya.
Alex ragu-ragu saat menari tapi Alex berfikir “ini kan tubuh Jess, untuk apa aku malu menari?” Alex pun menari dan menyanyi. Walaupun sebelumnya Alex tak pernah menari dan menyanyi, teman-teman Jess bilang bahwa tarian dan nyanyian Jess sangat indah dan merdu. Yuri pun diam-diam juga kagum dengan Jess.
Kembali lagi ke Jess. Di perjalanan pulang, ia bertemu musuh Alex yaitu David dan geng nya. Jess dihajar habis oleh David. Uang sakunya habis dan mukanya lebam.
Sesampainya di rumah, Alex mentertawai Jess.
“ini mukamu! Yang penting sekarang, bagaimana caranya agar kita bisa kembali!” seru Jess.
“entahlah, tiba-tiba aku teringat kue spesial itu, aku ingin memakannya lagi. Rasanya sungguh enak” jawab Alex.
“jangan-jangan...” Jess mulai menyangka bahwa kue spesial itu yang menyebabkan mereka bertukar badan. Mereka pun memutuskan untuk pergi ke restoran itu.
Sesampainya mereka disana, seorang pelayan memberikan mereka surat. Kata pelayan itu, surat tersebut dari pelayan bernama Nicho. Jess dan Alex langsung membuka surat itu. Isinya:
Untuk Jess dan Alex:
Maaf karena aku sudah membuat kalian bertukar badan. Sebenarnya aku adalah penyihir. Tadi malam aku memasukkan ramuan ke dalam kue spesial itu. Aku melakukannya karena aku kesal melihat kalian bertengkar terus. Kalian bisa kembali ke tubuh semula jika kalian saling menyayangi satu sama lain.
                                                                                                Salam, Nicholas George Hanson
Alex menatap Jess “bagaimana agar kita bisa saling menyayangi?”
“dimulai dari kau memanggilku kakak” jawab Jess tegas.
“baiklah, kak Jess” kata Alex “Jess eh maksudku kakak, kapan kita akan kembali ke badan masing-masing ya?”
Jess menggeleng “minggu depan aku akan ikut lomba menari sambil menyanyi” kata Jess.
“aku akan ikut pertandingan sepak bola” kata Alex.
Mereka sama-sama terkejut. Tapi demi kebaikan bersama, mereka akan melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak mereka sukai.
***
Seminggu telah berlalu. Mereka belum juga kembali ke badan semula, itu berarti mereka belum menyayangi satu sama lain.
Tiap harinya, Jess dihajar oleh David dan geng nya. Tapi, empat hari kemudian Jess memberanikan diri untuk mengadukan tindakan David ke guru. David diberi nasihat oleh guru lalu ia tak berani lagi berurusan dengan Alex.
Tiap harinya juga, Jess harus berlatih sepak bola dengan teman-teman Alex. Kakinya sering terkilir dan ia sering melanggar peraturan.
Masalah yang dihadapi Jess bukan itu saja. Ia harus menghadapi Ashley.
Sementara tiap hari, Alex harus berlatih menari dan menyanyi. Terkadang ia geli sendiri melihat dirinya di depan cermin saat menari.
Alex juga harus mengikuti pelajaran yang tak ia mengerti dan beradu mulut setiap istirahat dengan Yuri.
Saat pertadingan, skornya adalah 3-0. Tidak ada harapan untuk menang bagi tim Alex. Sementara, saat Alex tampil, semua orang tertawa melihatnya menari sambil menyanyi.
Tiba-tiba, Jess ada di panggung lomba dan Alex ada di pertandingan sepak bola. Alex langsung membuat empat gol untuk timnya. Tapi Jess sangat malang karena saat ia kembali ke tubuhnya, penampilannya sudah selesai dan semua orang mentertawakannya. Ia sangat malu terutama pada Yuri.
Sebelum pengumuman pemenang lomba, Alex tiba disana. Ia langsung menghampiri Jess dan meminta maaf.
“baiklah penonton, sekarang tibalah pengumuman pemenangnya. Juara tiga adalah Yuri Shaquille Zane” semua orang bertepuk tangan. Jess sangat senang saat mendengar Yuri mendapat juara tiga, itu berarti juara satu bukanlah Yuri.
“Juara dua adalah Katelyn Jessica Wesley!” Jess bertepuk tangan sangat kencang mendengar sahabatnya mendapat juara dua.
“dan yang paling ditunggu-tunggu, juara satu sekaligus juara favorit adalah ... Jesslyn Mirabelle Carolina!” Jess terkejut mendengar namanya disebut.
Dengan hati yang sangat senang, Jess naik ke panggung dan tak disangka Yuri megucapkan selamat padanya.
Setelah menerima piala dan hadiah, Jess, Yuri dan Kate turun dari panggung. Jess langsung memeluk Alex karena berkatnya, ia bisa memenangkan lomba ini.
Mungkin jika aku tidak bertukar tubuh dengan Alex aku tidak akan menang, fikir Jess dalam hati.
Sementara dalam lubuk hati Alex yang paling dalam, ia sangat berterima kasih pada Nicho karena berkatnya, Alex bisa menyayangi dan menghormati kakaknya.

THE END
  Gimana cerpennya? bagus nggak? kripik dan sambalnya ditunggu ya o.O

0 Kripik dan Sambal:

Posting Komentar

 

Farras Salsabiila Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review