Assalamu'alaikum
Entah kenapa aku terpikir buat tulisan ini. Yang jelas, aku harap tulisan aku bisa membantu segenap orang-orang yang bernasib sama denganku ^^
Hampir semua teman-teman aku nggak tahu kalau sebenarnya aku anak yang terlambat bicara. Ya, waktu kecil aku memang terlambat bicara. Orangtua dan keluarga khawatir kalau aku memang benar-benar nggak bisa bicara, apalagi waktu kecil aku memang sering sakit-sakitan jadi besar kemungkinan kalau aku benar-benar nggak bisa bicara.
Orangtua aku selalu iri dengan orangtua-orangtua lainnya karena anak mereka sudah pandai berbicara. Bahkan, sepupu aku yang beberapa tahun lebih muda dari aku sudah lebih pandai bicara dibanding aku saat itu.
Waktu itu, hanya ada satu kata yang bisa aku ucapkan dengan jelas.
Mama
Mama memang bangga saat kata yang pertama kali bisa aku ucapkan adalah namanya, tapi tetap saja mama sedih karena hanya kata itulah yang bisa aku ucapkan.
Hal ini berlangsung sampai aku SD. Aku belum bisa bicara sepenuhnya. Kalau aku berbicara, orang-orang banyak menyangka kalau aku autis. Aku sedih. Bahkan, ada beberapa orang temanku dulu yang mengejekku idiot.
Sampai pertengahan kelas 2 SD, aku baru bicara sedikit-sedikit karena aku takut kalau bicara. Takut jika diejek. Takut jika salah. Takut jika dikira anak autis.
Kata teman-teman aku dulu, aku sangat pendiam. Hampir tidak pernah bicara seharian. Tapi, aku diam karena ada alasan. Sampai sekarang, untungnya sudah banyak bicara. Tapi, aku nggak bicara sebanyak teman-teman aku. Apalagi, aku anak tunggal dan nggak ada yang bisa diajak ngomong dirumah. Mama dan papa sibuk kerja, sedangkan kakek aku sudah tua. Sering nggak nyambung kalau diajak ngomong.
Kata beberapa orang sepupu aku, aku masih pendiam seperti dulu. Benarkah? mungkin karena sudah jadi kebiasaan sejak kecil kalau aku nggak banyak bicara jadi waktu besarnya nggak banyak bicara juga. Tapi, aku ngerasa kalau aku udah banyak ngomong kok sekarang -___-
Sekarang, nggak ada satupun orang yang nyangka bahwa waktu aku kecil aku anak yang terlambat bicara. Kata orang-orang, anak yang waktu kecilnya terlambat bicara cenderung bodoh dan pendiam. Sebenarnya, itu ada benarnya, tapi nggak sepenuhnya benar.
Anak yang terlambat bicara belum tentu anak bodoh. Apa aku ini anak bodoh? X_X
Aku rasa tidak.
Jadi, bagi kalian yang waktu kecil terlambat bicara seperti aku tolong jangan minder. Tutupi kekurangan dengan kelebihan yang ada.
That's all. Wassalamu'alaikum.
Ask Me
Blogroll
Labels
- ada ada saja (6)
- akselerasi (4)
- aktris (2)
- asal muasal (2)
- belajar (10)
- biografi (2)
- blog (12)
- buah (1)
- buku (7)
- cerita (5)
- coretan (11)
- cuci mata (4)
- curhat (13)
- diary (8)
- ebook gratis (1)
- facebook (5)
- fakta (6)
- FanFiction (2)
- fashion (4)
- film (5)
- gadget (1)
- GaJe (6)
- galau (3)
- game (4)
- Gangnam Style (1)
- Google (4)
- hits (5)
- hot news (11)
- ibadah (2)
- impian (1)
- In School (5)
- info (2)
- Inspiration (8)
- IQ (3)
- islam (3)
- Jepang (1)
- karakter (2)
- kecantikan (1)
- kepribadian (1)
- Korea (4)
- lagu (3)
- lagu klasik (2)
- liburan (1)
- makanan (1)
- matematika (1)
- menulis (2)
- musik (2)
- My Experience (8)
- my favourite (3)
- My Scribble (9)
- My Story (8)
- naskah (2)
- pengalaman gue (6)
- pengetahuan (7)
- piano (1)
- Populer (3)
- puasa (1)
- rahasia (5)
- ramalan (2)
- rambut (1)
- remaja (4)
- Science (4)
- seni (1)
- seram (1)
- Share (33)
- sinopsis (5)
- situs (6)
- SMA (1)
- SMP (2)
- teman (2)
- template (1)
- tes (2)
- tips (20)
- trend (5)
- trick (7)
- tugas (1)
- turorial (13)
- tutorial (6)
- twilight (1)
- twitter (4)
- unique (8)
- website (2)
- WOW (4)
- youtube (1)
- zodiak (1)
- Zombie (1)
- zona lucu (4)
- zona unik (12)
Selasa, 18 Maret 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 Kripik dan Sambal:
Farras...trimakasih sharingnya ya.. saya bunda dari el, sekarang dua tahun dan belum ngomong satu suku kata pun. Farras dulu lambat bicara tapi sekarang sudah punya karya... saluuut!!!
Posting Komentar