Tampilkan postingan dengan label belajar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label belajar. Tampilkan semua postingan

Kamis, 11 September 2014

Pengalaman Menulis

Siapa Orang Paling Misterius : Farras Salsabiila 0 Kripik dan Sambal


Aku sudah menulis cerita sejak TK atau lebih tepatnya saat aku mulai bisa nulis huruf. Cerita yang aku tulis saat itu hanya cerita pendek atau mungkin sangat sangat pendek, tapi kalau dilihat dari umur aku cerita itu sudah cukup panjang. Kebanyakan aku nulis cerita hanya sehalaman buku kecil.

Waktu udah kelas 1 SD, aku mulai bikin cerpen yang cukup panjang. Tapi, aku nggak pernah nunjukin ke orang-orang karena waktu itu aku pikir ‘buat apa juga ditunjukkin sama orang lain?’

Rupanya, mama aku ada baca beberapa cerpen aku. Mama aku bilang kalau aku lebih banyak buat cerita sedih daripada cerita bahagia. Banyak tema-temanya yang menyangkut mimpi aku pas kecil. Ah, sayang banget cerpen-cerpen yang aku buat waktu itu sudah hilang semua. Kalau masih ada, aku pasti ketawa-ketiwi ngebacanya xD

Cita-cita aku waktu kecil (atau bisa saja sampai sekarang :P) itu arkeologi, ilmuwan, artis, dan dokter. Nggak pernah keluar dari keempat hal itu. Aku pengen jadi arkeologi karena biasa... anak kecil kan suka berpetualang, hehe. Kalau ilmuwan karena sejak kecil aku suka sama sains dan matematika. Artis karena aku suka tampil dan diperhatiin orang banyak.

Waktu kecil, aku suka banget nyanyi. Bahkan, nggak malu kalau nyanyi didepan umum. Tapi, sejak kelas 2 SMP atau lebih tepatnya sejak aku sadar kalau suara aku benar-benar jelek dan nggak cocok banget jadi penyanyi, aku nggak pede lagi. Anehnya, kalau disuruh orang nyanyi aku mau-mau aja LoL

Dokter karena dulu mama aku sering sakit-sakitan. Jadi, aku selalu pengen nyembuhin mama. Aku juga sering kasihan sama orang-orang nggak mampu yang punya penyakit parah. Aku sering nanya kepada Tuhan “kenapa malah orang-orang nggak mampu yang dikasih penyakit parah kayak gitu?”

Balik lagi ke topik awal. Waktu kelas 2 SD, cerita yang aku bikin tambah panjang dan teman-teman aku pada kepo mau baca. Jadi, aku tunjukkin aja. Aku nggak nyangka kalau mereka bakal suka dan muji cerita buatan aku. Waaah ^_^

Nah, awal aku bikin novel itu waktu kelas 3 SD. Sejak kelas inilah kakek aku ngasih mesin tik nya ke aku. Waktu itu tahun 2008, mesin tik belum jadul-jadul amat. Kakek aku adalah wartawan jadi beliau punya mesin tik sendiri. Aku senang nulis cerita di mesin tik tapi malesnya, kalau salah ketik susah dihapus. Jadi, aku sering ngulang-ngulang bikin cerita disana >_<

Novel yang pertama aku tulis itu aku lupa apa judulnya. Pokoknya, ceritanya itu berhubungan dengan fantasy gitulah. Nggg... kalau nggak salah sih, ceritanya itu begini:

Ada seorang gadis yang suka berbuat jahat dan iri dengan orang lain, termasuk pada sahabat dan keluarganya. Sampai akhirnya, dia dikutuk jadi badannya berubah warna hijau padahal hijau itu warna yang paling dia benci!! untungnya, ada dua orang sahabatnya yang sayang sama dia dan pengen ngebantuin dia. Tante dari gadis yang dikutuk tadi tahu cara menghilangkan kutukannya, tapi rupanya caranya itu susah banget. Harus ngapain gitu (aku lupa._.). Tapi, akhirnya, sahabatnya itu berhasil menyelesaikan ‘misi’ itu. Sayangnya nggak bereaksi karena masalah ada pada diri gadis yang dikutuk itu. Gadis itu harus mengubah sikapnya.

Apa pendapat kalian tentang ringkasan cerita diatas? absurd? nggak nyambung? gue banget =,=

Terus ada lagi aku bikin novel tentang gadis yang namanya Flo. Dia kelas 4 SD (sama kayak kelas aku waktu nulis novel ini). Pokoknya, dia gadis yang baik tapi sayangnya ibu Flo ini sering sakit. Ya ampun, mainstream banget alur cerita ini -____-

Terus, ada juga beberapa novel yang aku bikin tapi nggak jadi. Rasanya, susah ya buat konsisten nulis satu cerita.

Novel yang pertama kali aku kirim ke penerbit aku tulis saat kelas 5 SD. Aku masih ingat judulnya: The Magic Pencil. Ceritanya masih absurd, menurutku. Itu jumlahnya 50 halaman hvs A4 spasi 1 dan times new roman 12. Wah, lumayan panjang. Aku nggak nyangka juga bisa nulis sebanyak itu. Kalau nggak salah, aku nulisnya sekitar 1 atau 2 bulan. Naskahnya ditolak oleh beberapa penerbit. Bukan ditolak sama satu penerbit aja (malangnya).

Selanjutnya, aku buat beberapa cerpen dan aku kumpulkan jadi kumcer (kumpulan cerpen) saat masih kelas 5 SD juga. Tapi, kumcer aku juga ditolak oleh beberapa penerbit. Huaaa... kasihan banget sih. Padahal, teman-teman aku bilang kalau cerita aku bagus. Tapi, mungkin memang bukan takdir.

Dikelas 6 SD, aku buat banyak novel tapi pada setengah2 semua. Nggak ada yang jadi. Maklum, waktu itu lagi sibuk jadi nggak konsentrasi kalau buat novel. Dan waktu kelas 6 ini juga, aku sering ikut lomba menulis. Aku banyak cari informasi di internet dan dari teman dunia maya. Kira-kira ada 20 atau bisa aja lebih dikit dan kurang dikit. Ngirimnya dari email dan untung aja waktu itu udah punya dan ngerti gunain email, hehe.

Aku nggak pernah ngasih tahu mama aku kalau aku ikut lomba nulis. Tapi, kan ada tuh lomba menulis yang diadain PCPK dan ternyata aku dapat juara 2. Whatever, yang penting aku dapat 10 besar dan cerpen aku berhak untuk diterbitin. Woah... senang banget. Waktu aku kasih tahu ke mama, mama kaget.

“memangnya, kamu kapan ikut lomba nulis?” yups, ini karena aku nggak pernah ngasih tahu mama kalau aku ikut lomba nulis. Tapi, mama aku tetap senang juga.

Setelah naskah novel ditolak belasan atau mungkin udah 20an kali dan kalah lomba 20 kali, akhirnya bisa juga cerpen aku diterbitin ^_^

Selanjutnya, aku ikut lomba nulis cerpen lagi dan ternyata nggak menang. Tapi, rupanya cerpen aku itu memang nggak menang tapi berhak buat diterbitin. Wah, seneng. Udah dua kali. Walaupun nggak menang, yang penting ada hasil.

Waktu aku masih kelas 6 SD juga, naskah novel aku diterima untuk pertama kalinya. Sekarang udah terbit. Kerja keras terbayar juga.

Kalau dibilang aku nggak pernah down, nggak juga sih. Aku pernah menggerutu beberapa kali waktu naskah aku ditolak. Apalagi, waktu pertama-tama ditolak. Tapi, akhirnya aku kebiasaan ditolak jadi kalau naskah aku ditolak lagi sekarang, hal itu udah biasa banget.

Walaupun buku aku udah 2 (yang satu lagi masih coming soon~) yang terbit, tapi waktu aku ngirim masih aja terkadang tetap ditolak. Maklum, aku masih pemula dalam menulis jadi pasti masih ada naskah aku yang belum layak diterbitin.

Yang buat aku tetap menulis sampai sekarang adalah karena aku suka menulis. Aku nulis bukan karena aku ingin terkenal, punya banyak buku ataupun untuk dipuji. Tapi, karena selain suka menulis, menulis membuat aku senang dan serasa benar-benar hidup. HOHO.

Bagi kalian yang naskahnya masih ditolak, jangan pernah menyerah ya! :)

Senin, 02 Juni 2014

Mau Les Piano? Baca Dulu Ini!

Siapa Orang Paling Misterius : Farras Salsabiila 7 Kripik dan Sambal



Haiiii! udah lama banget nggak nge-post disini. Terakhir kali pas pertengahan April, kalau nggak salah.

Sesuai judulnya, aku mau ngasih semacam referensi bagi kalian yang mau les piano. Referensi nya berasal dari pengalaman sendiri dan nggak diambil dari sumber manapun.

Okey, let’s we start. Sekarang, umur aku hampir 14 tahun dan seingat aku, aku sudah les piano sejak umur 7 atau 8 tahun. Jadi, kalau dihitung-hitung, aku udah sekitaran 6 atau 7 tahun les piano. Ah, nggak kerasa. Meski orang-orang disekitar aku, bilang kalau permainan piano aku udah bagus, tapi tetep aja aku selalu ngerasa aku harus belajar lebih dan kemampuan aku ini baru tahap pemula LoL

Tahap pemula? kayaknya enggak, deh. 7 tahun baru dibilang pemula? *jawdropped* Nggg... kalau ditempat les dan di festival piano, aku sudah dibilang senior sebenernya. Tapi, sekali lagi, aku merasa belum puas dengan kemampuan aku.

Menurut aku, piano itu kalau dipelajari nggak ada habis-habisnya. Selalu ada aja sesuatu yang mau dipelajari. Sahabat aku waktu SD pernah pengen belajar piano dengan aku dan aku berusaha ngajari dia. Well, baru beberapa bulan atau bahkan beberapa minggu dia pengen tahu semua yang aku tahu.

SEMUA ADA TAHAPAN (maaf, capslock jebol -__-) dan main piano nggak bisa seinstan itu. Banyak orang yang pengen pintar hanya dalam satu atau dua tahun aja. Maaf, itu mustahil banget. Setidaknya, kalian kalau pengen pintar atau lumayan waktu udah 5 tahun belajar. Kalau cuma satu atau dua tahun, mending kalian belajar keyboard aja. Keyboard lebih praktis dan kebanyakan belajar lagu-lagu pop.

Yang terpenting dari keyboard adalah kalian hafal nada dan chord. Keyboard kan gunanya mengiringi alat musik lain. Kebanyakan orang menganggap piano dan keyboard itu sama tapi sebenarnya beda. Piano lebih rumit. Chord-chord nya berbelit, sedangkan keyboard chord nya nggak terlalu rumit. Pemain keyboard di kondangan yang pernah aku dengerin hanya tahu chord-chord dasar dan itu sama sekali nggak masalah.

Asalkan punya passion jadi pemain keyboard aja.

Aku juga belajar keyboard dan sekarang aku masih latihan biar lebih lancar ngiringin lagu.

Selain chord, perbedaan piano dan keyboard juga terletak pada rhytim dan beat. Kalau keyboard udah punya settingan rhytim dan beat nya, tapi kalau piano enggak. Itu terserah kita dan feel yang sedang kita miliki ^_^

Piano juga harus tahu seluk-beluk not balok. Pertama kali belajar not balok, aku ngerasa kayak ngelihat gambar balon (?) haha. Aku nggak bisa bilang kalau belajar not balok itu mudah walaupun sekarang aku bisa baca dengan cukup lancar karena aku ingat perjuangan aku waktu belajar not balok #lebay-_-

Kalau ada yang nanya alat musik apa yang paling sulit, mungkin aku bakal jawab piano. Belajar piano itu harus dari kecil (dalam artian dibawah umur 10 tahun), kalau umur diatas itu bisa juga sih. Tapi, harus latihan ekstra. Hampir sama kayak ballet. Kalau kalian udah diatas umur 10 tahun atau malah seumuran dengan aku yang sebelumnya nggak pernah belajar tentang musik (kayak not balok atau seluk-beluknya), aku saranin untuk belajar keyboard dulu.

Kalau udah bisa keyboard, mungkin sedikit lebih mudah mempelajari piano. Dan selalu ingat bahwa belajar piano itu nggak bisa instan.

Ada kelebihannya juga kalau belajar piano saat udah besar karena biasanya orang yang udah besar, belajar piano atas kemauan sendiri. Kebanyakan anak-anak kan awalnya belajar piano karena dipaksa orangtua. Sama kayak aku.

Awalnya, aku dipaksa oleh mama. Aku sempat nangis karena aku bilang piano itu aneh banget (._.) dan pengen berhenti tapi mama tetep nyeret (?) aku buat masuk ke kelas piano. Aku aja baru benar-benar pengen main piano waktu umur 11 tahun, hehe.

Uwaaaa.... makasih buat mama tercinta karena sudah maksa dan nyeret aku buat masuk kelas piano *kecupmama* :D

Ada juga nih masalah yang paling sering dihadapi oleh orang-orang yang baru belajar piano. Nggak ada piano dirumah. Sejak aku les piano, mama aku beliin keyboard biasa (sekitaran satu juta). Itu keyboard odong-odong xD. Tapi, waktu udah 3 atau 4 tahun les, mama aku beliin keyboard yang harganya sekitar 5jutaan.

Harga piano asli (bukan mainan._.) paling murah sekitar 20 juta. Aaaaa, pengen banget. Tapi, mungkin bakal dibeliin oleh mama sesudah aku menang festival. Festival itu susah banget menanginnya. Ada yang udah 10 tahun les ngikutin festival dan gilaaaa! dia mainnya keren banget!

Biasanya nih orang yang baru aja les piano udah minta dibeliin piano beneran. Hei! aku aja yang udah 7 tahun les, baru dapet keyboard. Calm down, guys! kalian nggak usah terlalu ngebet minta dibeliin piano padahal baru les beberapa bulan atau bahkan kalian belum les sama sekali!

Parah banget. Uang jutaan itu bukan daun loh (Readers: udah tahu keleeess X_X)

Kalau misalnya, baru 1 atau 2 tahun aja kalian minta berhenti les padahal piano udah dibeliin, gimana tuh? MAU DITARUH DIMANA PIANONYA?

Nggak sedikit orang yang keluar les piano loooh. Kebanyakan teman-teman aku dikelas piano dulu udah pada keluar semua dan sekarang waktu aku tanyain, mereka bahkan udah lupa mana yang namanya do re mi di piano?!

Ada sih yang masih ingat main piano, tapi tentunya dia Cuma bisa main secara basic piano. Dan itu nggak bisa dikatakan pianis -__-

Mungkin emang minat atau bakat atau potensi (semacamnya laaah) bukan di piano.

Soal lagu klasik, ada teman aku yang minta diajarin lagu Fur Elise tapi dia aja belum pernah main piano sebelumnya dan dia nggak terlalu baik baca not balok! dia lancar sih kalau main pianika T_T

Baiklah, untuk kesekian kalinya diartikel ini, main piano itu nggak segampang balikin telapak tangan atau malah segampang ngeluarin ingus #PLAK

Sebelum belajar lagu klasik, yah setidaknya belajar piano 1 atau 2 tahun lah. Itu yang paling cepat. Banyak kok orang yang bisa mainin lagu klasik DENGAN BENAR saat udah 5 tahun belajar.

Yang aku maksud belajar piano disini, benar-benar belajar secara intensif. Enaknya harus ada pembimbing dan kalian belajar sama si pembimbing dengan khusuk (kayak sholat aja-_-)  dan rutin!

Latihan dirumah juga harus rutin. Minimal 15 menit setiap hari. Tapi menurut aku, 15 menit itu terlalu sedikit. Ah, tapi memang kek gitu diajarinnya. Kalau liburan, ada baiknya main piano berjam-jam. Enak banget dan ini menghilangkan kepenatan ^_^

Manfaat main piano banyak tapi ini bukan saat yang tepat untuk ngebahas itu ------> ._.

Finally, selesai juga. Aku pikir artikel ini nggak bermutu banget, tapi makasih ya yang udah baca dari awal sampai akhir! :D

Aku ngerasa artikel ini kurang lengkap, jadi bagi yang mau tanya-tanya sesuatu ntar tanya aja dikomentar atau tanya aja ke twitter aku @Salsa_Farras atau ke email salsabiilafarras@yahoo.com

Jangan sungkan :D

Jumat, 11 April 2014

Rahasia Sukses Orang Jepang

Siapa Orang Paling Misterius : Farras Salsabiila 0 Kripik dan Sambal
Jepang dikenal sebagai bangsa yang maju meskipun sebenarnya mereka mempunyai kekayaan alam yang jauh lebih sedikit daripada Indonesia. Indonesia mempunyai banyak tenaga kerja, kesempatan kerja, dan kekayaan alam yang tidak sedikit. Mungkin, artikel yang saya ambil dari buku yang dikarang Bunda Lucy ini dapat membantu kita sebagai Warga Negara Indonesia.


1. Kerja Keras

Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalah pekerja keras. Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang adalah 2450 jam/tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan Amerika (1957 jam/tahun), Inggris (1911 jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), dan Perancis (1680 jam/tahun).

Seorang pegawai di Jepang bisa menghasilkan sebuah mobil dalam 9 hari, sedangkan pegawai di negara lain memerlukan 47 hari untuk membuat mobil yang bernilai sama.

Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang. Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan “agak memalukan” di Jepang, dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk “yang tidak dibutuhkan” oleh perusahaan.


2. Malu
Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa Jepang. Harakiri (bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut) menjadi ritual sejak era samurai, yaitu ketika mereka kalah dan pertempuran.

Masuk ke dunia modern, wacananya sedikit berubah ke fenomena “mengundurkan diri” bagi para pejabat (mentri, politikus, dsb) yang terlibat masalah korupsi atau merasa gagal menjalankan tugasnya.

Efek negatifnya mungkin adalah anak-anak SD, SMP yang kadang bunuh diri, karena nilainya jelek atau tidak naik kelas.

Karena malu jugalah, orang Jepang lebih senang memilih jalan memutar daripada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur di tengah jalan. Mereka malu terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah menjadi kesepakatan umum.


3. Hidup Hemat
Orang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalam keseharian. Sikap anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang kehidupan.

Di masa awal mulai kehidupan di Jepang, mungkin kita sedikit heran dengan banyaknya orang Jepang ramai belanja di supermarket pada sekitar jam 19:30.

Selidik punya selidik, ternyata sudah menjadi hal yang biasa bahwa supermarket di Jepang akan memotong harga sampai separuhnya pada waktu sekitar setengah jam sebelum tutup. Seperti diketahui bahwa Supermarket di Jepang rata-rata tutup pada pukul 20:00.


4. Loyalitas
Loyalitas membuat sistem karir di sebuah perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi. Sedikit berbeda dengan sistem di Amerika dan Eropa, sangat jarang orang Jepang yang berpindah-pindah pekerjaan.

Mereka biasanya bertahan di satu atau dua perusahaan sampai pensiun. Ini mungkin implikasi dari Industri di Jepang yang kebanyakan hanya mau menerima fresh graduate, yang kemudian mereka latih dan didik sendiri sesuai dengan bidang garapan (core business) perusahaan.


5. Inovasi
Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat.
Menarik membaca kisah Akio Morita yang mengembangkan Sony Walkman yang melegenda itu. Cassete Tape tidak ditemukan oleh Sony, patennya dimiliki oleh perusahaan Phillip Electronics.

Tapi yang berhasil mengembangkan dan membundling model portable sebagai sebuah produk yang booming selama puluhan tahun adalah Akio Morita, founder dan CEO Sony pada masa itu.

Sampai tahun 1995, tercatat lebih dari 300 model walkman lahir dan jumlah total produksi mencapai 150 juta produk.

Teknik perakitan kendaraan roda empat juga bukan diciptakan orang Jepang, patennya dimiliki orang Amerika. Tapi ternyata Jepang dengan inovasinya bisa mengembangkan industri perakitan kendaraan yang lebih cepat dan murah.


6. Pantang Menyerah

Sejarah membuktikan bahwa Jepang termasuk bangsa yang tahan banting dan pantang menyerah. Puluhan tahun dibawah kekaisaran Tokugawa yang menutup semua akses ke luar negeri, Jepang sangat tertinggal dalam teknologi.

Ketika restorasi Meiji (meiji ishin) datang, bangsa Jepang cepat beradaptasi dan menjadi fast-learner. Kemiskinan sumber daya alam juga tidak membuat Jepang menyerah.

Tidak hanya menjadi pengimpor minyak bumi, batubara, biji besi dan kayu, bahkan 85% sumber energi Jepang berasal dari negara lain termasuk Indonesia . Kabarnya kalau Indonesia menghentikan pasokan minyak bumi, maka 30% wilayah Jepang akan gelap gulita.

Rentetan bencana terjadi di tahun 1945, dimulai dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki , disusul dengan kalah perangnya Jepang, dan ditambah dengan adanya gempa bumi besar di Tokyo, ternyata Jepang tidak habis.

Dalam beberapa tahun berikutnya Jepang sudah berhasil membangun industri otomotif dan bahkan juga kereta cepat (shinkansen).

Mungkin cukup menakjubkan bagaimana Matsushita Konosuke yang usahanya hancur dan hampir tersingkir dari bisnis peralatan elektronik di tahun 1945 masih mampu merangkak, mulai dari nol untuk membangun industri sehingga menjadi kerajaan bisnis di era berikutnya.
Akio Morita juga awalnya menjadi tertawaan orang ketika menawarkan produk Cassete Tapenya yang mungil ke berbagai negara lain. Tapi akhirnya melegenda dengan Sony Walkman-nya.

Yang juga cukup unik bahwa ilmu dan teori dimana orang harus belajar dari kegagalan ini mulai diformulasikan di Jepang dengan nama shippaigaku (ilmu kegagalan).


7. Budaya Baca

Jangan kaget kalau Anda datang ke Jepang dan masuk ke densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya baik anak-anak maupun dewasa sedang membaca buku atau koran.
Tidak peduli duduk atau berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca. Banyak penerbit yang mulai membuat man-ga (komik bergambar) untuk materi-materi kurikulum sekolah baik SD, SMP maupun SMA.

Pelajaran Sejarah, Biologi, Bahasa, dsb disajikan dengan menarik yang membuat minat baca masyarakat semakin tinggi. Budaya baca orang Jepang juga didukung oleh kecepatan dalam proses penerjemahan buku-buku asing (bahasa inggris, perancis, jerman, dsb).

Konon kabarnya legenda penerjemahan buku-buku asing sudah dimulai pada tahun 1684, seiring dibangunnya institute penerjemahan dan terus berkembang sampai jaman modern. Biasanya terjemahan buku bahasa Jepang sudah tersedia dalam beberapa minggu sejak buku asingnya diterbitkan.


8. Kerjasama Kelompok

Budaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi kerja-kerja yang terlalu bersifat individualistik. Termasuk klaim hasil pekerjaan, biasanya ditujukan untuk tim atau kelompok tersebut.

Fenomena ini tidak hanya di dunia kerja, kondisi kampus dengan lab penelitiannya juga seperti itu, mengerjakan tugas mata kuliah biasanya juga dalam bentuk kelompok.

Kerja dalam kelompok mungkin salah satu kekuatan terbesar orang Jepang. Ada anekdot bahwa “1 orang professor Jepang akan kalah dengan satu orang professor Amerika, namun 10 orang professor Amerika tidak akan bisa mengalahkan 10 orang professor Jepang yang berkelompok”.

Musyawarah mufakat atau sering disebut dengan “rin-gi” adalah ritual dalam kelompok. Keputusan strategis harus dibicarakan dalam “rin-gi”.


9. Mandiri

Sejak usia dini anak-anak dilatih untuk mandiri. Bahkan seorang anak TK sudah harus membawa 3 tas besar berisi pakaian ganti, bento (bungkusan makan siang), sepatu ganti, buku-buku, handuk dan sebotol besar minuman yang menggantung di lehernya.

Di Yochien setiap anak dilatih untuk membawa perlengkapan sendiri, dan bertanggung jawab terhadap barang miliknya sendiri. Lepas SMA dan masuk bangku kuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya kepada orang tua.

Biasanya mereka mengandalkan kerja part time untuk biaya sekolah dan kehidupan sehari-hari. Kalaupun kehabisan uang, mereka “meminjam” uang ke orang tua yang nantinya akan mereka kembalikan di bulan berikutnya.


10. Jaga Tradisi & Menghormati Orang Tua

Perkembangan teknologi dan ekonomi, tidak membuat bangsa Jepang kehilangan tradisi dan budayanya. Budaya perempuan yang sudah menikah untuk tidak bekerja masih ada dan hidup sampai saat ini.

Budaya minta maaf masih menjadi reflek orang Jepang. Kalau suatu hari Anda naik sepeda di Jepang dan menabrak pejalan kaki, maka jangan kaget kalau yang kita tabrak malah yang minta maaf duluan.

Sampai saat ini orang Jepang relatif menghindari berkata “tidak” apabila mendapat tawaran dari orang lain. Jadi kita harus hati-hati dalam pergaulan dengan orang Jepang karena “hai” belum tentu “ya” bagi orang Jepang.

Pertanian merupakan tradisi leluhur dan aset penting di Jepang. Persaingan keras karena masuknya beras Thailand dan Amerika yang murah, tidak menyurutkan langkah pemerintah Jepang untuk melindungi para petaninya.

Kabarnya tanah yang dijadikan lahan pertanian mendapatkan pengurangan pajak yang signifikan, termasuk beberapa insentif lain untuk orang-orang yang masih bertahan di dunia pertanian. Pertanian Jepang merupakan salah satu yang tertinggi di dunia.
 
 
Semoga artikel diatas dapat membantu. Jika ingin share, take with full credit:
Bunda Lucy

Selasa, 08 April 2014

Laporan Seni Rupa Murni di Daerah Jambi

Siapa Orang Paling Misterius : Farras Salsabiila 1 Kripik dan Sambal
Ini adalah laporan buatan aku untuk tugas seni budaya disekolah. Semoga laporan ini bermanfaat, ya. Atau bisa juga jadi referensi kalian yang lagi buat laporan seni budaya dengan tema yang sama.



Seni Rupa Murni
didaerah Jambi
Oleh: Farras Salsabiila
Kelas: IX I/Aksel





http://static2.bareka.com/photos/small/32885932.jpg


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrhMUzB394fh7SXWu1SItEpTmi78pbQu8_4MNtyf4MxWxKfh_RHqKbsjcAsV1qG1ZWF-tZ1l8AjW_9opKzKT9Yl6tufm2WRuS8W8KBe6o7f3Y2Vg9FImF1pjPKhkfAsNE01vSFxlxGBCw/s400/11082008(001).jpg

 





Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Pertama-tama puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas izinNya-lah saya dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Seni Rupa Murni di Daerah Jambi” ini.
Dan yang kedua terima kasih yang sebesar-besarnya saya peruntukkan untuk kedua orangtua saya yang sudah mendidik dan membesarkan sejak saya lahir hingga sekarang.  Tak lupa pula saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua guru-guru dan teman-teman saya yang sudah banyak memberikan inspirasi untuk menulis laporan ini.
Laporan ini dibuat dengan berbagai tujuan seperti menyelesaikan tugas seni budaya sekaligus menambah wawasan mengenai bagaimana seni rupa murni di daerah Jambi. Sudah sepatutnya sebagai warga Jambi kita harus mengetahui seni yang terdapat di daerah sendiri.
Sejujurnya saya tak tahu banyak tentang seni rupa murni yang ada di daerah Jambi tapi berkat bantuan beberapa sumber yang saya temukan, saya jadi mengetahui beberapa seni rupa murni yang terdapat di Jambi.
Tak lepas dari kodrat manusia, beribu-ribu maaf saya ucapkan karena saya tahu dalam laporan ini masih banyak kekurangan yang sebenarnya tak dapat saya sadari tapi dapat saya rasakan.
Sekian kata pengantar dari saya. Maaf jika ada kata-kata yang tak berkenan didalam hati. Dan yang terakhir tapi bukan yang paling terakhir saya berharap bagi siapapun yang membaca laporan ini kelak akan bermanfaat.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Daftar Isi

Halaman Judul.................................................................      1
Kata Pengantar.............................................................. ..     2
Daftar Isi..........................................................................      3

Bab 1   Pendahuluan ....................................................    
A. Latar Belakang ....................................................      4
B. Tujuan .................................................................      5

Ba  2  ISI..............................................................................     
1Batik Jambi .................................................................      6
2. Tugu Jambi .................................................................       10         

Bab 3 Penutup................................................................     
               A.  Kesimpulan ........................................................      12


Bab 1
Pendahuluan

A.    Latar Belakang
Banyak orang yang mengakui bahwa dirinya adalah orang asli dari Jambi atau orang yang mengakui dirinya sudah tinggal menetap di Jambi dalam waktu yang cukup lama. Tapi hanya sedikit orang yang benar-benar membuktikan ucapannya karena dari beberapa orang Jambi ataupun orang yang sudah lama tinggal menetap di Jambi yang saya tanyai mereka tidak mengetahui tentang seni yang terdapat di daerah Jambi.

Harusnya jika seseorang sudah lama tinggal di suatu daerah apalagi ia adalah orang asli dari daerah tersebut, ia akan mengetahui seni apa saja yang terdapat didaerah tersebut. Mungkin ini semua adalah dampak dari teknologi yang sudah melaju begitu pesat sehingga banyak orang yang seperti tak mempedulikan lagi seni yang terdapat didaerah tempat tinggalnya.

Nah, dalam laporan ini saya ingin membagi wawasan yang saya punya dalam seni. Kali ini dikhususkan pada seni rupa murni. Seni rupa murni tak lain adalah seni yang lebih mementingkan segi keindahan daripada segi fungsi.

Seni rupa murni yang akan saya bahas adalah contoh seni rupa murni yang terdapat didaerah Jambi. Seni rupa murni yang terdapat di daerah Jambi yang akan saya bahas adalah sesuatu yang tak asing lagi bagi warga Jambi. Saya memang sengaja mengambil beberapa contoh seni rupa yang tak asing lagi agar membahasnya lebih enak dan pembaca pun dapat memahami apa yang saya bahas. Seni rupa murni yang akan saya bahas ini tak lain merupakan salah satu ciri khas negeri Jambi.

B.     Tujuan
Tujuan dari laporan ini tak lain adalah:
1.     Menambah wawasan tentang seni rupa murni, khususnya yang terdapat didaerah Jambi
2.     Mengetahui pengertian seni rupa murni yang sebenarnya
3.     Memberitahu seni rupa murni apa saja yang terdapat didaerah Jambi

















Bab 2
Isi

Jambi termasuk kota yang kaya akan seni rupa murni. Dua diantaranya akan dijelaskan dalam pembahasan berikut:
1.     Batik Jambi
Sejarah Batik Jambi 

batik Jambi.jpg
Ditinjau dari segi geografi dan sejarah, Jambi merupakan daerah yang strategis dan merupakan jarak yang terpendek dalam hubungan dengan tiongkok dan Selat Malaka. Dari berita-berita yang ditulis oleh pedagang dan musyafir cina, seperti It Ching tahun 671 yang mengadakan perjalanan dari Kanton menuju ke Melayu dengan menumpang kapal Sriwijaya.kesimpulany pada periode melayu kuno dan Sriwijaya masyarakat yang berdiam di wilayah Jambi telah berhubungan aktif dengan bebagai bangsa. Hasil hubungan ini tentu akan menghasilkan pengaruh pula dalam bidang kebudayaan, termasuk ragam hias batik.
Di Cina pada zaman Dinasti Tang, Bangkok dan Turkestan Timur telah ditemukan desain batik yang pada umumnya bermotif geometris serta adanya batik India Selatan yang dipasarkan di Malaya pada abad 17 s.d 19 M, telah turut memberikan pengaruh pada ragam hias batik Jambi karen pengaruh kebudayaan tersebut.

Tidak dapat ditentukan sejak kapan pastinya batik jambi ditemukan, yang jelas batik jambi pada masa kerajaan melayu telah membatik dengan motif khas fauna dan flora untuk keperluan keluarga dan lingkungan kerajaan. jambi juga menjadi pisat pertukatran barang dagangan dari sluruh nusantara, di samping menjalin dagang dengan indramayu, cirebon, lasem, tuban, madura dan lain-lain di kota jawa, sudah sejak lama mennjalin hubungan dagang dengan arab, cina, India, eropa dan negeri asia tenggara melaluia pedagangan mereka. Hubungan dagang ini turut mempengaruhi ornament2 batik jambi dan pengaruh kebudayaan arab terlihat pada ragam hias kaligrafi serta pengaruh cina lebih banyak pada bagian rumpal atau pinggiran kain.

Ragam hias batik jambi ditentukan factor estetika dan filosofis yang digali dan diperkaya dari muatan local yang berupa keadaan geografis, kebudayaan, kepercayaan dan hasil seni juga kerajinan.

Secara umum ragam hias batik jambi merupakan satu kesatuan dari elemen-elemen yang terdiri atas titik, garis, bentuk warna dan tekstur. Kesatuan elemen tersebut, mewujudkan keindahan melalaui pengulanagan, pusat perhatian, keseimbangan dan kekontrasan yang emmiliki bobot kultur setempat, opini dan nilai-nilai filosofis.

Perkembangan Batik Jambi

Produksi batik Jambi dan perdagangannya secara terbatas sudah dimulai sejak masa Kesultanan. Dimana Di masa ini batik Jambi merupakan hasil karya seni yang tidak dapat dimiliki oleh sembarang orang. Batik Jambi di konsumsi hanya oleh masyarakat yang mempunyai tingkat kehidupan sosial yang tinggi, misalnya kerabat kerajaan atau kaum bangsawan. Dengan berakhirnya masa kesultanan Jambi, kebutuhan akan batik Jambi menurun secara drastis, sehingga jarang ditemukan ada pengrajin batik Jambi. kalaupun ada,  pengrajin itu sudah tua.

Pada zaman penjajahan Belanda, berita tentang batik Jambi marak kembali dengan munculnya berbagai artikel yang ditulis oleh penulis berkebangsaan Belanda. Salah satunya adalah B.M. Gosligs yang dalam artikelnya  mengatakan bahwa atas persetujuan Prof. Vam Eerde dia meminta residen Jambi Tuan H.E.K. Ezermenn untuk meneliti batik Jambi. Sekitar bulan oktober 1928 datang tanggapan dari Ezernann, bahwa di dusun Tengah pada waktu itu memang sesungguhnya ada pengrajin batik dan menghasilkan karya-karya seni batik yang Indah. (B.M Goslings halaman 1411)

Dari keterangan di atas, sejak zaman Kesultanan, zaman Belanda, zaman Kemerdekaan di Jambi memang terdapat seni batik, walaupun produksi dan pemakaiannya masih terbatas. Setelah zaman orde baru terutama sejak tahun 80-an hingga sekarang, perkembangan batik Jambi sangat pesat sekali. Pembinaan terhadap sanggar2 batik, dilakukan secara intensif dan massal. Pemakaian batik Jambi tidak lagi terbatas pada kalangan-kalangan tertentu tetapi sudah memiliki kebebasan. Batik Jambi menjadi milik masyarakat dan kebanggaan bangsa Indonesia dan dikenal bukan hanya di Indonesia tetapi sampai ke manca Negara. Ibu Lily Abdoerahman Sayoeti selaku Pembina Kesenian dan Pembina Dharma Wanita Provinsi Jambi pada waktu itu, tak henti-hentinya melaksanakan pembinaan di bidang produksi, permodalan dan pemasaran serta promosi untuk mengangkat citra batik Jambi.

Nama-nama Motif Batik Jambi
Motif batik Jambi sebagian besar diambil dari bentuk flora dan fauna, sebagai mana motif batik yang terdapat di Indonesia pada umumnya. Namun dilihat dari bentuk motif corak dan pewarnaannya, batik Jambi memiliki perbedaan sidnifikan dibandingkan dengan batik yang ada di daerah lain.

Keunikan seni batik Jambi terletak pada kesederhanaan bentuk motif dan pewarnaan yang khas, yaitu bentuk motif yang tidak berangkai (ceplok2) dan berdiri sendiri-sendiri.
Pemberian nama pada motif batik Jambi, diberikan pada setiap satu bentuk motif, seperti motif bunga melati, motif bungo tanjung, motif riang-riang dan sebagainya. Jadi bukan diberikan pada suatu rangkaian bentuk dari berbagai unsur atau elemen yang telah di desain sedemikian rupa yang telah menjadi satu kesatuan yang utuh kemudian baru diberi nama. 

Walaupun nama motif diberikan pada setiap bentuk motif yang hanya terdiri dari satu bentuk (ceplok), namun dalam penerapannya tentu saja tidak monoton terdiri dari satu bentuk motif saja. Dalam sebidang kain biasanya diterapkan beberapa bentuk motif pokok, dan di isi atau di dampingi dengan bentuk motif  lainnya. Motif2 isian itu adalah motif tabor titik, motif tabor bengkok, motif belah ketupat dan bentuk motif-motif isian lainnya. Hal ini dapat dilihat pada motif “Kasih Bunda” karya Mahkamah. Motif batik ini di desain dari beberapa unsur antara lain, tulisan Incung, motif paruh enggang dan unsur-unsur motif lain yang menjadi satu kesatuan bentuk yang harmonis.
Adapun motif batik Jambi yang hingga saat ini masih bisa dirangkum adalah sebagai berikut :
1.    Motif wayang Gengseng
2.    Motif bungo Durian
3.    Motif Keris
4.    Motif pucuk Rebung
5.    Motif tabor titik
6.    Motif Potong Intan
7.    Motif tabor bengkok
8.    Motif Siput
9.    Motif Kepiting
10. Motif Ikan
11. Motif Bungo Tanjung
12. Motif Jangkar
13. Motif Daun Kangkung  
14. Motif Riang-riang
15. Motif Bungo Matahari         
16. Motif Kaca Piring                            
17. Motif Kepak Lepas                         
18. Motif Taritang   
19. Motif Bungo Pauh  
20. Motif Bungo Melati              
21. Motif Bungo Jatuh                                                         
22. Motif Kapal Sanggat      
23. Motif Tagapo                                       
24. Motif Antalas
25. Motif Keluk Paku
26. Motif Keladi Durian Pecah
27. Motif Biji Timun
28. Motif Ancak                  
29. Motig Bungo Cengkeh
30. Motif Merak ngeram             
31. Motif Ayam Lepas
32. Motif Galo-galo                    
33. Motif Bungo Bintang
34. Motif Bungo Lumut              
35. Motif tampuk Manggis
36. Motif Bungo Rambat            
37. Motif Patola
38. Motif Kuao berhias              
39. Motif Kaligrafi

Rangkuman nama-nama motif ini diperoleh dari data koleksi batik Museum Negeri Jambi  pada tahun 1994/1995.
Pertumbuhan dan perkembangan batik Jambi pada masa sekarang memberi dampak yang sangat baik bagi penambahan perbendaharaan motif batik Jambi. Diantara penambahan perbendaharaan motif Jambi sebagai ciptaan masa kini oleh para designer motif batik Jambi adalah sebagai berikut :

            1. Motif angso duo                       7. Motif incung
            2. Motif keris siginjai                    8. Motif cendawan
            3. Motif kerang                            9. Motif bungo kopi
            4. Motif sungai batanghari          10.Motif sapit udang
            5.Motif Daun keladi                     11.Motif Anggur
            6.Motif kajang lako 

2.     Tugu / Monumen di Kota Jambi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdK8HCMqIdfynuEDjaoGp1W4ihBiim_OrhI5js0nStlfLqwSviWVpzZgk1m1MtZCwY4niLfbStdxNeRKIui7NnWj4rZ7PKy3WlmvYaZBIuoyJknCmY0fafpypyz_uPkVIsblr7MmtPRHw/s400/tuguseldatang.jpgTugu/Monumen di Kota Jambi
Tugu Selamat Datang, berada di Kelurahan The Hok Kecamatan Jambi Selatan dekat Bandara Sultan Taha, merupakan simbol atau ucapan Selamat Datang menyambut kedatangan tamu yang disimbolkan oleh patung penari dalam posisi menari "sekapur sirih". Hal ini mencerminkan bahwa masyarakat Jambi menerima dengan tangan terbuka siapa saja yang ingin berkunjung ke Jambi.
Tugu Selamat Datang berdampingan dengan Tugu Adipura, Adipura merupakan penghargaan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat kepada Kabupaten/Kotamadya/Kota yang bersih lingkungannya. Kota Jambi telah beberapakali menerima Adipura beberapa tahun sebelumnya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhz51wBO7GJprAg0UJuT6Ov_AcKHb0qIVBLq0l9Pk8SBQAWP8uLSzD8p1GeiECs7HUIYdYifP3iq70a6lslgK1srLUJgwb_kyRuCVkKxTVREw6Tyi2Ql4RGiiitVbqKtl-2kyHrHVfGbas/s400/tugujuang.jpgTugu Juang, terletak di persimpangan Sipin Ujung, sesuai dengan namanya Tugu Juang dibuat untuk mengenang perjuangan masyarakat Jambi dalam menghadapi penjajah, dimana berdiri Patung Pejuang yang bersenjatakan bambu runcing yang merupakan senjata tradisional yang digunakan pejuang kita dalam perjuangannya untuk membela tanah air tercintanya ini.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7bhbMMr32ipcff1wNFlNeO4Vnvdfn_wsL2t8rnETFbI2Cqspwx3TKumTOkH9xQHwZEmMSX2BFMo9GAXpOZxWdN84QhdK5AH_hYuPUDpi8TAkrpqEhcgcwtDw8XC2kdYKNNahAQPNGH1g/s400/simptuguktbr.jpgTugu Kota Baru, terletak di persimpangan Komplek Perkantoran Pemda TK II Kota Jambi. Tugu Kota baru merupakan merupakan Monas nya Kota Jambi.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrhMUzB394fh7SXWu1SItEpTmi78pbQu8_4MNtyf4MxWxKfh_RHqKbsjcAsV1qG1ZWF-tZ1l8AjW_9opKzKT9Yl6tufm2WRuS8W8KBe6o7f3Y2Vg9FImF1pjPKhkfAsNE01vSFxlxGBCw/s400/11082008(001).jpgTugu Sekapur Sirih, terletak di persimpangan dekat Jembatan Makalam. Tugu ini dibangun untuk mencerminkan masyarakat Jambi yang ramah dan beradat (menjunjung tinggi adat dan norma2 masyarakat)





















Bab 3
Penutup

A.    Kesimpulan
Sangat banyak seni rupa murni yang terdapat didaerah Jambi. Dua diantaranya adalah batik Jambi dan bermacam-macam tugu yang tersebar di beberapa kecamatan didaerah Jambi. Batik Jambi mempunyai banyak motif yang tak bisa disebutkan satu persatu tapi sejauh ini motif yang paling banyak dipakai adalah motif angso duo dan motif keris siginjai. Sementara tugu-tugu yang terdapat di Jambi antara lain: Tugu Selamat Datang, Tugu Juang, Tugu Kota Baru, Tugu Sekapur Sirih. Masing-masing tugu mempunyai arti yang berbeda-beda tapi tugu-tugu tersebut tetaplah lebih mementingkan segi keindahan daripada segi fungsi. Sejauh ini tugu-tugu tersebut berguna sebagai pajangan/hiasan di tengah-tengah hiruk pikuk kota Jambi.
Dari pembahasan tentang batik dan tugu yang ada di Jambi kita mengetahui begitu banyaknya seni yang terdapat didaerah Jambi. Sudah sepatutnya sebagai warga Jambi yang baik kita mempelajari dan melestarikan seni-seni yang ada tersebut. Sehingga nanti dizaman yang akan datang seni yang terdapat di Jambi tidak hilang begitu saja dari zaman globalisasi.
 

Farras Salsabiila Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review