Jepang memang tidak hanya
maju dengan industrinya. Rupanya sistem pendidikan di Jepang sudah
dirancang sedemikian rupa agar sumber daya manusianya bisa berkembang
dengan baik. pendidikan dasar yang manjadi akar pendidikan selanjutnya, sangat diperhatikan dengna serius oleh Negara matahari terbit ini. buktinya wajib belajar 9 tahun
diselenggrakan tanpa dipungut biaya dari orang tua murid. Bahkan pihak
sekolah akan menyurati para orang tua untuk mendaftarkan anaknya masuk
sekolah, ketika usia anak sudah masuk usia sekolah.
Hal itu bisa terjadi lantaran
administrasi kependudukan di Jepang juga sudah tersusun dengan rapi.
Data kependudukan satu kelurahan atau distrik terdata dengan akurat di
kantor kelurahan. Selain itu, atauran di Jepang juga mengharuskan para
orang tua menyekolahkan di wilayah tempat tinggal mereka. Pendidikan
sebagai pondasi dasar dalam mengembangkan sumber daya manusia yang
berkualitas, benar-benar konsisten. Hasilnya, Jepang berhasil sebagai
negara Industri maju karena manusianya tangguh menghadapi persoalan
hidup.
Fokus pendidikan dasar di sekolah Jepang
terlihat lebih menitikberatkan pada pentingnya "moral". Moral menjadi
fondasi yang ditanamkan "secara sengaja" pada anak-anak di Jepang satu
mata pelajaran khusus yang mengajarkan anak tentang moral. Namun nilai
moral diserap seluruh mata pelajaran dan kehidupan. Seperti sistem
pendidikan dasar di Jepang yang dikenal sebagai shougakkou, pelajaran di
sekolah lebih menitik beratkan penanaman nilai-nilai moral, ketimbang
menjejali murid dengan materi pelajaran yang berat-berat.
Selain itu, wajib belajar 9 tahun mulai
dari SD yang dijalani 6 tahun dan SMP menghabiskan 3 tahun, benar-benar
dijalankan secara gratis. Seluruh biaya ditanggung pemerintah. Jika
harus ada bayaran, hal itu hanya untuk biaya makan siang anak di kantin
sekolah atau saat rekreasi dari sekolah. Meski sekolahnya berstatus
negeri, soal kualitas pendidikannya tidak meragukan. Hal itu karena
kurikulum sekolah, sarana dan prasarana maupun tenaga pengajar,
benar-benar dijaga agar sesuai standar yang sudah ditetapkan pemerintah.
Hasilnya, mutu pendidikan wajib belajar 9 tahun, dimana-mana sama
semua. Tidak ada istilah mutu lulusan sekolah pinggiran, kalah bersaing
dengna mutu lulusan sekolah kota besar.
Wajib sekolah berlaku bagi anak usia 6
sampai 15 tahun, tetapi kebanyakan anak bersekolah lebih lama dari yang
diwajibkan. Tiap anak berskolah di SD pada usia 6 tahun hingga 12 tahun,
lalu SMP hingga usia 15 tahun. Pendidikan wajib ini bersifat cuma-cuma
bagi semua anak, khususnya biaya sekolah dan buku. Untuk alat-alat
pelajaran, kegiatan di luar sekolah, piknik dan makan siang di sekolah
perlu membayar sendiri. Namun bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu
mendapat bantuan khusus dari pemerintah pusat dan daerah.
Disamping itu ada juga bantuan untuk
kebutuhan belajar, perawatan kesehatan, dan lain-lain. Seorang anaka
yang telah tamat SD diwajibkan meneruskan pendidikannya kejenjang SMP.
Dengan demikian, sekolah wajib ditempuh selama 9 tahun; 6 tahun di SD
dna 3 tahun di SMP. Hampir semua siswa di Jepang belajar bahasa inggris
sejak tahun pertama SMP, dan kebanyakkan mempelajarinya paling tidak
selama 6 tahun. Mata pelajaran wajib di SMP adalah bahasa Jepang,
Ilmu-ilmu sosial, matematika, sains, musik, seni rupa, pendidikan
jasmani dan pendidikan kesejahteraan keluarga.
Berbagai mata pelajaran tersebut
diberikan pada waktu yang berlainana setiap hari selama seminggu
sehingga jarang ada jadwal pelajaran yang sama pada hari yang berbeda.
Berikut ini beberapa Fakta Sekolah di Jepang;
- Tahun ajaran dimulai bulan April-Maret tahun berikutnya, berlaku untuk semua jenjang SD-PT.
- Biaya sekolah SD-SMP Gratis.
- Waktu sekolah menggunakan sistem caturwulan dan Agustus-September libur musim panas selama 40 hari.
- Bulan September masuk 5 kali dalam seminggu.
- Wajib belajar mulai usia 6 tahun sampai 15 tahun (SD-SMP). Orangtua kedapatan tidak sekolahkan anak, mendapat hukuman.
- Semua Siswa niak kelas, sehingga setiap tingkatan selalu terisi murid sebaya.
- Tidak ada kelas khusus, kelas unggulan atau kelas akselerasi murid-murid pintar.
- Siswa pintar Ilmu Sains dan Teknologi saja yang bisa masuk Perguruan Tinggi lebih cepat.
- Kurikulum diperbarui 10 tahun sekali mengikuti perkembangan teknologi.
- Guru evaluasi siswa, dan siswa juga evaluasi guru demi manfaat pelajaran yang lebih baik.
- Tidak ada sekolah standar Nasional atau RSBI.
- Pelajar dilarang keras menggunakan kendaraan motor sendiri ke sekolah.
- Bangunan gedung sekolah dibuat modern, megah dan megah, komplit dengang gedung olahraga, kolam renang dan lapangan yang luas.
- Murid piket wajib bersihkan sekolah sebelum pulang ke rumah usai jam pelajaran.
- Jam belajar di sekolah mulai pukul 8 pagi sampai pukul 3 sore.
- Pelajar yang terlambat, wajib bikin surat pernyataan tidak terlambat lagi.
- Ada tiga jenis SMA, yakni full time, part time dan SMA tertulis atau terbuka.
- Ada 7 Jurusan di SMA: Jurusan Umum, pertanian, teknik, perdagangan, perikanan, home economic, dan perawatan.
- Penilaian kelulusan SMP dan SMA tidak berdasarkan hasil final test, tetapi akumulasi dari nilai tes sehari-hari, ekstrakurikuler, mid test dan final test.
- Universitas dan Junior college memilih mahasiswa dari hasil ujian masuk serta hasil perserta belajar dari SMA.
Sumber: Mata Air Ilmu
0 Kripik dan Sambal:
Posting Komentar